Lampung Tengah, – Anggaran fantastis yang Digelontorkan Pemerintah Kampung Pekandangan, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. melalui Anggaran Dana Desa Rehabilitasi/Peningkatan Jembatan Desa (Rehab Jembatan Gantung dusun 1) mulai begejolak Dan menuai kritik dari masyarakat.
Pasalnya, pembangunan yang menggunakan Anggaran Dana Desa Tahun 2023 dengan menelan biaya Rp 289.537.000 ( Dua Ratus delapan puluh sembilan juta lima ratus Tiga tujuh ribu rupiah) dianggap Tidak realistis dengan apa yang dikerjakan.
Diungkapkan Masyarakat yang Tidak mau disebut Namanya, menyampaikan “selain pengerjaan yang tidak sesuai anggaran, juga diawali dengan tidak adanya transparansi Dari Pemerintah kampung Pekandangan”.
“Ini tentu ada dugaan indikasi penyimpangan dan unsur KKN dalam segi rehab jembatan tersebut oleh kepala kampung”.
“Jujur saja saya petani tapi saya tau, besi yang di Gunakan ini Tidak sesuai standar mutu, Dari baut yang digunakan Tidak sesuai, terlihat juga plat yang digunakan Tidak setebal plat besi yang sebelumnya. “Mobil juga sering Masuk” jembatan ini bisa, apa gak takut ambrol, Lanjut Masyarakat Mengatakan, “ini masih banyak terlihat besi korosi/Karatan “Besi yang digunakan masih banyak mengunakan besi bekas, ” ungkap masyarakat setempat kepada awak Media, Rabu (02/10/2024).
Ia mengungkapkan banyak masyarakat menduga adanya penyimpangan dana pembangunan jembatan karena disekitar lokasi tidak terlihat papan informasi bangunan. “Anggaran besar mas seharus nya matrial (Besi yang digunakan Harusnya sesuai) imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Masyarakat dengan sumber yang berbeda, menurutnya rehab jembatan 57 X 2.2 M dengan menggunakan dana desa Tahun 2023 itu tidak ada transparan informasi dari kepala Kampung.
“Diduga kuat Kepala Kampung Pekandangan melakukan korupsi perehaban jembatan gantung tersebut,” Guna untuk memperkaya diri” Ungkapnya.
Sampai berita ini diterbitkan, kepala Kampung tidak ada ditempat ketika ingin dikonfirmasi awak media, Dan Diduga nomer Tim media di blokir oleh kepala kampung.
(Igo Pubian)