Lampung Tengah – Musim hujan yang datang dengan intensitas tinggi di wilayah Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah, menjadi perhatian serius dalam upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk itu, Bripka Leonardo, seorang anggota Polsek Bangunrejo, melaksanakan pengasapan (fogging) dengan menggunakan alat fogging mini yang telah dimodifikasi, guna membasmi nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD. Pengasapan ini dilakukan untuk meminimalisir risiko penyebaran penyakit yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Kegiatan fogging kali ini melibatkan kerjasama yang erat antara Bripka Leonardo, Bidan Desa Fitri Lestari S.ST, serta Pamong Kampung Sukanegeri. Pengasapan dimulai pada pagi hari, dengan fokus utama pada pemukiman warga, sarana pendidikan, dan pondok pesantren yang ada di wilayah tersebut.
Alat Fogging Mini Modifikasi: Solusi Efektif dan Ramah Lingkungan
Berbeda dari fogging konvensional yang menggunakan alat besar, Bripka Leonardo memilih untuk menggunakan alat fogging mini modifikasi. Alat ini lebih efisien dan mudah digunakan, serta dapat menjangkau area-area yang lebih sempit, seperti di lingkungan rumah warga dan di sekitar bangunan-bangunan kecil seperti sekolah dan pondok pesantren. Selain itu, alat fogging mini ini lebih ramah lingkungan, karena penggunaan bahan kimia yang lebih terkontrol, mengurangi dampak negatif bagi flora dan fauna sekitar.
“Saya memodifikasi alat ini agar lebih praktis dan efektif untuk digunakan di wilayah yang padat penduduknya, seperti kampung dan sekolah. Diharapkan, pengasapan ini dapat mengurangi populasi nyamuk dan mencegah adanya wabah DBD,” ujar Bripka Leonardo dalam kegiatan tersebut. Kamis (2/1/2025)
Sasaran Pengasapan: Rumah Warga dan Sarana Pendidikan
Sasaran utama dari pengasapan ini adalah rumah-rumah warga di Kampung Sukanegeri dan beberapa sarana pendidikan seperti sekolah-sekolah dasar dan pondok pesantren yang ada di kawasan tersebut. Dengan memasuki setiap sudut pemukiman, diharapkan tidak ada tempat yang terlewat dan nyamuk yang membawa virus DBD dapat dibasmi secara maksimal.
Bidan Desa Fitri Lestari S.ST mengungkapkan, “Pengasapan ini sangat penting, terutama saat musim hujan seperti sekarang, karena nyamuk Aedes aegypti berkembang biak dengan pesat di lingkungan yang lembab dan tergenang air. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu mengurangi angka kasus DBD di wilayah ini.”
Pentingnya Kerjasama Masyarakat dan Pemerintah
Pengasapan ini juga mencerminkan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak, mulai dari aparat keamanan, tenaga medis, hingga tokoh masyarakat dan warga. Pamong Kampung Sukanegeri, yang turut serta dalam kegiatan ini, menambahkan, “Kegiatan fogging ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk melindungi kesehatan masyarakat. Semua pihak perlu ikut serta dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih dan bebas dari sarang nyamuk.”
Kegiatan fogging ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi sementara dalam mengatasi DBD, tetapi juga menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah berkembang biaknya nyamuk penyebab penyakit. “Pencegahan lebih baik daripada pengobatan,” kata Bripka Leonardo menutup kegiatan pengasapan tersebut.
Dengan adanya upaya ini, diharapkan kampung Sukanegeri dan sekitarnya dapat terbebas dari ancaman penyakit DBD, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga, terutama di musim hujan yang rentan terhadap peningkatan kasus penyakit tersebut.
Pewarta : Rival Fernanda