Lampung Tengah— Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bangun Rejo tetap menggelar kegiatan study tour keluar daerah dengan biaya mencapai jutaan Rupiah yang mendapat keluhan dari walimurid. Hal ini merupakan bentuk pembangkangan langsung atas instruksi Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, bersama dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, dan Lampung Tengah yang secara tegas sudah melarang sekolah agar tidak melakukan kegiatan study tour keluar daerah dengan biaya yang membebani walimurid.
Dari keterangan sumber yang diterima media ini, diketahui jika banyak walimurid yang mengeluh soal pelaksanaan kegiatan study tour yang dilakukan pihak SMP Negeri 2 Bangun Rejo dengan tujuan Lampung, Jakarta dan Bandung yang menelan biaya hingga Rp jutaan per siswa peserta kegiatan.
Dengan lantang sumber media ini juga menyebut jika kegiatan study tour yang dilaksanakan itu sama sekali tidak memiliki urgensi pendidikan bagi peserta didik. “Ini bukan soal pendidikan tapi hanya sebatas gengsi saja, siswa diajak jalan-jalan, tapi orang tua yang pontang-panting cari uang,” lugas sumber yang juga merupakan walimurid di SMP Negeri 2 Bangun Rejo.
Sumber juga mengaku jika dirinya terpaksa harus mencari pinjaman kesana-kemari untuk membayar biaya study tour yang mencapai jutaan Rupiah tersebut. “Untuk melegitimasi pembangkangan itu, pihak sekolah berdalih jika kegiatan ini sudah diagendakan sejak lama. Kami walimurid tidak pernah diajak musyawarah oleh pihak sekolah, tiba-tiba muncul rincian biaya dan jadwal keberangkatan. Kalau tidak ikut tentu akan berpengaruh terhadap psikologi anak kami karena merasa tertinggal dari kawan-kawannya. Ini lebih terasa seperti intimidasi halus dan pemaksaan terselubung,” tandasnya.
Selain itu, pelaksanaan kegiatan study tour oleh pihak SMP Negeri 2 Bangun Rejo Lampung Tengah merupakan bentuk pembangkangan langsung terhadap instruksi Gubernur Lampung yang dikeluarkan pada Februari 2025 untuk menghentikan kegiatan study tour ke luar daerah dengan alternatif lokal yang edukatif dan ramah biaya.
Namun, sangat disayangkan pihak SMP Negeri 2 Bangun Rejo. tetap melancarkan niatnya untuk melaksanakan study tour tanpa mempertimbangkan kondisi ekonomi sebagian besar wali murid yang sedang terseok.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah, belum bisa di hubungi dikonfirmasi.
Hingga naskah ini dilansir, awak media masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak SMP Negeri 2 Bangun Rejo setiap kali di hubungi tidak pernah ada jawaban.
Edisi mendatang akan di beberkan secara mendetil (Rls/red)