Lampung Tengah,-Anggaran Penanaman modal untuk Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) yang di anggarkan sejak tahun 2018 dan tengah menjadi sorotan masyarakat Kampung Kota Batu, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah, Lampung. Sudah selayak nya di periksa oleh pihak yang berwenang dan di evaluasi.
Bagaimana tidak, anggaran fantastis senilai ratusan juta yang di gelontorkan oleh Pemerintah Kampung Kota Batu melalui Dana Desa dalam penanaman modal untuk Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di harapkan dapat mendongkrak Pendapatan Asli Desa (PAD), dan mampu menggerakkan ekonomi Kampung dengan menyerap lapangan kerja bagi masyarakat.
Namun saat ini berbanding terbalik dengan apa yang di harapkan masyarakat, BUMK tersebut justru saat ini “Mati Suri”, Kolap dan hampir sirna. yang diduga buruk nya pengelolaan dan Management usaha tersebut yang mana para pengurus BUMK di sinyalir lebih mementing urusan Pribadi atau kelompok nya.
Kolap nya BUMK tersebut juga di benarkan oleh Ketua Pengurus BUMK Kampung Kota Batu, yaitu Karmin yang notabene nya juga selaku kakak kandung Kepala Kampung, selain itu juga ia menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan di Kampung Kota Batu.
Dan tidak hanya itu, Sakino selaku Kepala Kampung pun ikut membenarkan bahwa BUMK di Kampung Kota Batu masih ada kendala. Terutama di bidang usaha ikan dan penggemukan sapi, namun terkait pengadaan Wifi ia mengatakan usaha tersebut masih berjalan dan lancar, yang tentunya berbanding terbalik dengan pernyataan sebelum nya dari Ketua BUMK.
” Waalaikum salam, terkait tentang BUMK kota batu memang masih ada kendala dikelompok atau anggotanya, terkait masalah sapi dan perikanan, kalau jaringan wifi saat ini masih lancar, saya selaku kakam sudah meng intruksikan kepengurusnya untuk menindak lanjuti usaha yg dijalani selama ini, sementara itu keterangan dari saya kak” jawab Sakino melalui pesan WhatsApp (24/12/2018) (Igo pubian)