Gunung Haji,Lampung Tengah –Jelang 27 Nopember 2024 yang makin dekat,semua calon kepala daerah makin kenceng bersosialisasi dan mendekati masyarakat untuk mendapat simpati dan dukungan. Semua pihak berharap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berjalan merdeka,tidak ada tekanan dan bebas untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani.
Namun sangat di sayangkan Pilkada Kabupaten Lampung Tengah yang akan di gelar bersamaan dengan daerah lain di Indonesia,mulai tercoreng dengan adanya ulah oknum perangkat kampung yang diduga tidak netral dan secara masif mengarahkan masyarakat agar memilih ke salah satu pasangan calon Bupati dengan mendatangi rumah-rumah warga.
Seperti terjadi di Kampung Gununghaji Kecamatan Pubian,Dua oknum Kepala Dusun diduga mendatangi rumah-rumah warga untuk mengarahkan memilih salah satu pasangan Calon Bupati Lampung Tengah.
Seperti di ceritakan oleh Toni dan Yatin yang mendapat pengaduan dari salah satu warga yang didatangi oleh oknum kepala Dusun yang mengarahkan memilih salah satu calon Bupati.
Toni menceritakan,” Jadi gini ya,awalnya tim saya datang ke rumah Triono untuk membagikan sticker calon saya yaitu Pak Ardito-Koheri. Ketika tim saya keluar dari rumah Triono,masuklah Pak Kadus,(inisial SDK), saat masuk ke rumah Triono dia (Oknum Kadus) melihat ada sticker calon saya,dia ngomong, itu gambar siapa,gambar Ardito. Aduh, ujarku wong-wong sing Intuk bantuan Kon pilih Musa (Mau saya orang-orang yang dapet bantuan tak suruh pilih Musa-red). Terus Saiki wonge ngendi (terus sekarang orangnya kemana-red). Wis lungo (Sudah pergi). Yo wis tak golek, i, bahaya Iki.(Ya sudah tak cari, bahaya ini-red).”Demikian ucap Toni menceritakan percakapan antara Triono warga Dusun Cilacap Kampung Gununghaji dengan Kepala Dusunnya.
Hal senada pun di sampaikan Yatin, bahwa dirinya mendapatkan pengaduan yang sama seperti yang di sampaikan Toni. Yatin juga menceritakan perihal hilangnya gambar-gambar calon yang didukung nya,” jadi saya selain ada pengaduan soal tadi oknum kepala dusun yang mendatangi rumah warga, saya ini heran kenapa gambar-gambar yang saya pasang kok pada hilang, ganti yang ada gambar lain,”ujar Yatin menceritakan kepada media ini.
Selain dari dua orang yang di konfirmasi, media ini juga coba meminta konfirmasi langsung dari salah satu warga yang di datangi oknum kepala dusun yang mengarahkan untuk memilih salah satu calon buupati. Triono warga dusun 3 Kampung Gunung Haji menceritakan,” malam Minggu saya di datangi Wahid,dia datang ngasih sticker gambar calon bupati Ardito,terus dia pergi. Setelah Wahid pergi, datang pak kadus,liat sticker calon bupati yang masih tergeletak, lalu pak kadus tanya gambar siapa, saya jawab pak Ardito. Trus pak kadus ngomong,”ujarku wong sing olih bantuan tak kon milih Musa,mengko nek de’e dadi dalan Iki arep di cor.( Fikir saya yang dapat bantuan tak suruh milih Musa,nanti kalo dia jadi,jalan ini mau di cor-red).”ujar Triono menirukan ucapan kepala dusun yang datang kerumah nya.
Atas tindakan oknum kepala dusun yang di duga mengarahkan warga untuk memilih salah satu calon. Relawan dari pasangan Ardito-Koheri kordinator kampung Gunung Haji melaporkan tindakan itu ke Panwas Kecamatan Pubian. Melalui Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD), Panwaslu Kecamatan Pubian berjanji akan menindak lanjuti laporan dan pengaduan itu.(Tim)