Tragis menimpa nasib buruh bangunan draenase yang berada di pekon Sukamulya kecamatan Banyumas kabupaten Pringsewu Lampung.

Pringsewu, Lampung –Di tengah selesainya proyek pengerasan jalan dan draenase di ruas jalan Siliwangi -Banyu urip, ternyata ada permasalahan baru muncul terkait pembayaran upah para Buruh bangunan. pekerja mengeluhkan atas pemotongan upah mereka.

Di ceritakan PW salah satu buruh bangunan kepada awak media ini bahwa yang pada awal perundingan di janjikan akan di bayar Rp 40rb/ meter namun pada saat pembayaran hanya di bayar Rp 30rb / meter dengan alasan mengalami kerugian membuat kondisi semakin sulit bagi sebagian pekerja yang terpaksa harus menerima nasib sebagai buruh kasar (kuli bangunan) keluhnya

pihak kontraktor saat dihubungi oleh awak media ini melalui panggilan WhatsApp mengatakan bahwa memang ada kekurangan pembayaran upah untuk tenaga buruh bangunan. dikarenakan pihaknya mengalami kerugian.

merasa di zolimi maka para buruh bangunan berencana mengadukan permasalahan ini ke Anggota DPRD kabupaten Pringsewu yang kebetulan domisili tinggalnya juga di pekon Sukamulya.

“,nanti mau minta bantu pak Herman saja agar pihak proyek mau bayar sisa upahnya masak proyek milyaran kok bisa rugi dan anehnya yang menangung kami sebagai buruh kasarnya.,” pungkasnya

(Mulia Mega)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *